Advertisement
Iman kepada
adanya surga adalah percaya, bahwa surga merupakan tempat yang abadi bagi orang
Muslim, yaitu orang yang meninggal dalam keadaan Islam, meskipun pernah menjadi
orang kafir.
Yang termasuk
muslim adalah orang muslim yang berbuat maksiat (selain syirik), tempat kembali
dan tempat abadi baginya adalah surga. Maka apabila ia masuk neraka, tidak akan
abadi di dalamnya. Bahkan siksa neraka tidak selalu dirasakannya selama berada
di dalamnya, karena sejenak setelah masuk ke dalamnya ia akan mati (mati
sejenak, ini hanya Allah yang mengetahui ukurannya). Ia tidak akan hidup lagi
sebelum keluar dari neraka. Yang dimaksud mati disini adalah bahwa ia tidak
merasakan pedihnya neraka, karena ia mengalami kematian yang sesungguhnya
dengan lepas nyawa.
Iaman kepada
neraka jahanam adalah percaya bahwa jahanam nama bagi beberapa neraka yang ada,
adalah tempat yang abadi bagi orang kafir, yaitu orang yang meninggal dalam
keadaan kafir meskipun sepanjang hidupnya sebelum detik kematiannya ia beriman.
Yang termasuk kafir adalah orang yang sudah mampu berpikir (baligh), kemudian
ia tidak mencari kebenaran (iman dan islam) dan tidak menjalankan taqlid
(mengikuti orang lain yang beriman tanpa mengetahui dalil-dalilnya) yang wajib
baginya. Anak-anak (yang belum baligh) dari orang-orang musyrik tidak termasuk
kafir, mereka berada di surga menurut pendapat yang sahih. Kriteria kafir dan
muslim ini tidak berbeda bagi manusia dan jin.
Advertisement
0 comments:
Posting Komentar