Ganesha Souvenir
Home » » 12. mengharap Rahmat Allah

12. mengharap Rahmat Allah

Written By haris on Selasa, 26 Februari 2013 | 20.17

Advertisement



Allah berfirman:
“Katakanlah (Muhammad), wahai orang-orang yang kelewat batas atas diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah.” (QS. Az-Zumar:53)
Rasulullah Saw bersabda:
“Orang jahat (maksiat) yang masih mengharap rahmat Allah, lebih dekat kepada Allah daripada orang yang tekun beribadah yang putus asa (dari rahmat Allah).”
Dikisahkan dari Umar, dari Zaid bin Aslam, bahwa ada seseorang lelaki dari umat-umat terdahulu yang sangat tekun beribadah dan sangat mengekang hawa nafsunya serta memupus harapan manusia dari rahmat Allah. Kemudian orang itu meninggal, bertanyalah orang itu kepada Allah:”Wahai Tuhanku, apa (yang akan Kau berikan) untukku dari sisi-Mu?” Allah menjawab:”(Akan kuberikan) untukmu neraka.” Orang itu bertanya lagi : “Kemanakah gerangan (pahala) ibadah dan ketekunanku?” Allah menjawab:”Kamu telah memupus manusia dari harapan rahmat-Ku di dunia. Maka sekarang Aku akan memupusmu dari harapan rahmat-Ku.”
Hakikat harapan (pada rahmat Allah) adalah kelapangan hati untuk menanti sesuatu yang disukainya. Tetapi sesuatu yang dinantinya itu tentu saja akan datang dengan suatu sebab. Bila sebab-sebab itu rusak, maka harapan itu berarti tipuan dan membodohkan.
Bila sebab-sebab yang dapat menimbulkan terwujudnya sesuatu yang dinanti itu tidak jelas ada dan tidaknya, maka harapan tersebut disebut tamanni (harapan kosong/angan-angan kosong). Bila ia muncul di dalam hati sesuatu yang ada pada masa lalu maka disebut tadzakkur (ingat). Bila sesuatu yang bergerak dalam hati itu terwujud pada masa sekarang disebut wujdan (mendapatkan), dzauq (merasakan) atau idrak (memperoleh). Bila terbesit dalam hati sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka disebut dengan intidhar penantian) dan tawaqqu’ (harapan atau kekhawatiran). Bila sesuatu yang dinantikan itu merupakan sesuatu yang tidak disukai atau dibenci yang akan menimbulkan kepedihan hati disebut khauf (ketakutan) dan isyfaq (kekhawatiran). Bila yang dinantikan itu merupakan sesuatu yang disukai yang akan menimbulkan rasa nyaman di hati disebut raja’ (harapan). Demikian diterangkan di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin.

Advertisement
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Aris Decoration | Galaxy Young | Ganesha Souvenir
Copyright © 2014. 77 Cabang Iman - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger