Advertisement
Imam kepada
hasyr adalah meyakini bahwa semua makhluk setelah dibangkitkan dari kubur dan
dikumpulkan akan digiring ke Mahsyar, yaitu suatu tempat berkumpul, berupa
padang putih yang luas, rata dan lurus, tidak ada kelokan dan gundukan. Tak ada
bukit yang dapat digunakan manusia untuk bersembunyi atau jurang untuk
berlindung dari pandangan mata. Mahsyar adalah satu tanjakan yang membentang,
tanpa naik turun. Mereka akan digiring kesana secara berbondong-bondong.
Tingkatan
manusia dalam iring-iringan menuju mahsyar ini berbeda-beda sesuai dengan amal
perbuatan mereka di dunia. Ada yang menaiki kendaraan, yaitu orang-orang yang
bertakwa. Ada yang jalan dengan kakinya yaitu orang-orang islam yang kurang
beramal (sedikit amal baiknya). Ada yang berjalan dengan wajahnya (kepalanya)
atau jungkir yaitu orang-orang kafir. Dari tempat berkumpul itu kemudian mereka
diarahkan ke surga atau neraka.
Setelah itu
mereka akan melewati jembatan (Shirat). Dalam hal ini ummat Muhammad terbagi
menjadi tujuh macam golongan, yaitu:
- Shiddiquun, yaitu orang-orang yang suka pada kebenaran atau
sangat membenarkan ajaran Nabi, mereka berjalan melewati shirat dengan
kecepatan tinggi bagaikan petir yang menyambar.
- ‘Alimun, yaitu orang-orang yang alim. Mereka berjalan
melewati shirat bagaikan angin yang bertiup kencang.
- Budala’, Yaitu para wali Abdal (mulya), mereka berjalan
melewati shirat bagaikan burung yang terbang dalam waktu singkat.
- Syuhada, yaitu orang-orang yang mati syahid. Mereka
berjalan melewati shirat bagaikan kuda balap dalam waktu setengah hari.
- Hujjaj, yaitu orang-orang yang telah menunaikan ibadah
haji dengan baik. Mereka berjalan melewati shirat dalam waktu sehari
penuh.
- Muthi’uun, yaitu orang-orang yang taat beribadah kepada
Allah. Mereka berjalan melintasi shirat dalam waktu sebulan.
- ‘Ashun, yaitu orang-orang yang durhaka(berbuat
maksiat), tetapi masih memiliki iman. Mereka meletakkan kaki pada shirat,
sementara dosa-dosanya ada di punggung mereka. Ketika mereka berjalan
melintasinya, api neraka jahanam akan menjilat mereka. Tetapi saat itu api
neraka jahanam akan melihat sinar iman di dalam hati mereka, maka berkatalah
ia :”Selamatlah kau wahai orang yang
beriman. Sesungguhnya sinarmu memadamkan baraku.” Keterangan ini
sebagaimana dikemukakan oleh Imam Muhammad Al Hamdani.
Di padang
mahsyar semua makhluk merasa malu ketika dihadapkan kepada Tuhan Yang Maha
Perkasa. Masing-masing sibuk dengan dirinya sendiri, bertebaran bagaikan laron.
Teman-teman dekat bertemu, saling melihat dan saling mengenal, tetapi mereka
tidak saling menyapa. Mereka dalam keadaan telanjang kaki, telanjang bulat dan
berjalan kaki.
Rasulullah Saw
bersabda:
Advertisement
0 comments:
Posting Komentar