Ganesha Souvenir
Home » » 8. Iman kepada Hasyr (Dikumpulkannya makhluk di Mahsyar)

8. Iman kepada Hasyr (Dikumpulkannya makhluk di Mahsyar)

Written By haris on Jumat, 15 Februari 2013 | 06.32

Advertisement


Imam kepada hasyr adalah meyakini bahwa semua makhluk setelah dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan akan digiring ke Mahsyar, yaitu suatu tempat berkumpul, berupa padang putih yang luas, rata dan lurus, tidak ada kelokan dan gundukan. Tak ada bukit yang dapat digunakan manusia untuk bersembunyi atau jurang untuk berlindung dari pandangan mata. Mahsyar adalah satu tanjakan yang membentang, tanpa naik turun. Mereka akan digiring kesana secara berbondong-bondong.
Tingkatan manusia dalam iring-iringan menuju mahsyar ini berbeda-beda sesuai dengan amal perbuatan mereka di dunia. Ada yang menaiki kendaraan, yaitu orang-orang yang bertakwa. Ada yang jalan dengan kakinya yaitu orang-orang islam yang kurang beramal (sedikit amal baiknya). Ada yang berjalan dengan wajahnya (kepalanya) atau jungkir yaitu orang-orang kafir. Dari tempat berkumpul itu kemudian mereka diarahkan ke surga atau neraka.
Setelah itu mereka akan melewati jembatan (Shirat). Dalam hal ini ummat Muhammad terbagi menjadi tujuh macam golongan, yaitu:
  1. Shiddiquun, yaitu orang-orang yang suka pada kebenaran atau sangat membenarkan ajaran Nabi, mereka berjalan melewati shirat dengan kecepatan tinggi bagaikan petir yang menyambar.
  2. ‘Alimun, yaitu orang-orang yang alim. Mereka berjalan melewati shirat bagaikan angin yang bertiup kencang.
  3. Budala’, Yaitu para wali Abdal (mulya), mereka berjalan melewati shirat bagaikan burung yang terbang dalam waktu singkat.
  4. Syuhada, yaitu orang-orang yang mati syahid. Mereka berjalan melewati shirat bagaikan kuda balap dalam waktu setengah hari.
  5. Hujjaj, yaitu orang-orang yang telah menunaikan ibadah haji dengan baik. Mereka berjalan melewati shirat dalam waktu sehari penuh.
  6. Muthi’uun, yaitu orang-orang yang taat beribadah kepada Allah. Mereka berjalan melintasi shirat dalam waktu sebulan.
  7. ‘Ashun, yaitu orang-orang yang durhaka(berbuat maksiat), tetapi masih memiliki iman. Mereka meletakkan kaki pada shirat, sementara dosa-dosanya ada di punggung mereka. Ketika mereka berjalan melintasinya, api neraka jahanam akan menjilat mereka. Tetapi saat itu api neraka jahanam akan melihat sinar iman di dalam hati mereka, maka berkatalah ia :”Selamatlah kau wahai orang yang beriman. Sesungguhnya sinarmu memadamkan baraku.” Keterangan ini sebagaimana dikemukakan oleh Imam Muhammad Al Hamdani.
Di padang mahsyar semua makhluk merasa malu ketika dihadapkan kepada Tuhan Yang Maha Perkasa. Masing-masing sibuk dengan dirinya sendiri, bertebaran bagaikan laron. Teman-teman dekat bertemu, saling melihat dan saling mengenal, tetapi mereka tidak saling menyapa. Mereka dalam keadaan telanjang kaki, telanjang bulat dan berjalan kaki.
Rasulullah Saw bersabda:
“manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang kai, telanjang bulat dan belum dikhitan. Mereka akan dikendalikan oleh keringat yang mencapai daun telinga.”

Advertisement
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Aris Decoration | Galaxy Young | Ganesha Souvenir
Copyright © 2014. 77 Cabang Iman - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger