Ganesha Souvenir
Home » » 18. Menyebarluaskan Ilmu Syariat

18. Menyebarluaskan Ilmu Syariat

Written By haris on Selasa, 26 Februari 2013 | 20.22

Advertisement



Sabda Nabi Saw:
“Sebaiknya orang yang hadir disini menyampaikan kepada orang yang tidak hadir. Maksudnya wajib bagi orang yang mendengarkan ucapanku untuk menyampaikannya kepada orang yang tidak mendengarkannya.”
Hadis ini merupakah khotbah atau petuah untuk para sahabat dan orang-orang sesudah mereka hingga hari kiamat.
Maka menyampaikan ilmu merupakan kewajiban bagi orang yang memilikinya. Setiap orang yang mempelajari suatu masalah, berarti ia memiliki ilmu tentang masalah itu, seperti orang awam yang mengetahui syarat-syarat sholat, ia wajib memberitahukan kepada orang lain yang belum mengetahuinya. Bila ia tidak melakukannya, (di mana orang lain itu berdosa karena tidak dapat memenuhi syarat-syarat sholat karena ketidak tahuannya), ia pun berdosa karenanya.
Di setiap masjid dan di setiap daerah dari suatu negara harus ada seorang ahli fiqh yang mengajarkan ilmunya kepada masyarakat serta membuat mereka memahaminya. Setiap ahli fiqh yang telah selesai menjalankan kewajiban individualnya (fardu ain) wajib secara kolektif (fardu kifayah) untuk pergi ke desa atau daerah lain yang terdekat untuk mengajarkan kepada masyarakat daerah itu mengenai ajaran agama mereka dan kewajiban-kewajiban syariat mereka. Ia harus membawa bekal makanan sendiri dan tidak boleh meminta makanan dari mereka.
Bila kewajiban kolektif (fardu kifayah) itu sudah dijalankan oleh seorang saja, maka dosanya sudah gugur dari yang lain. Tetapi bila tidak ada seorang pun yang menjalankan kewajiban individualnya (fardu ain) wajib secara kolektif (fardu kifayah) untuk pergi ke desa atau daerah lain yang terdekat untuk mengajarkan kepada masyarakat daerah itu mengenai ajaran agama mereka dan kewajiban-kewajiban syariat mereka. Ia harus membawa bekal makanan sendiri dan tidak boleh meminta makanan dari mereka.
Bila kewajiban kolektif (fardu kifayah) itu sudah dijalankan oleh seorang saja, maka dosanya sudah gugur dari yang lain. Tetapi bila tidak ada seorang pun yang menjalankannya, maka dosanya ditimpakan kepada semua orang, baik yang berilmu maupun yang bodoh. Adapun dosa bagi orang yang berilmu itu dikarenakan keengganannya pergi ke tempat atau daerah itu. Sedangkan dosa bagi orang yang bodoh dikarenakan keengganannya untuk mempelajari ilmu syariat atau berguru kepada orang yang berilmu. Demikian Imam Ahmad Suhaimi mengutip pendapat imam Al Ghazali.
Ketahuilah, bahwasanya orang yang alim (berilmu) akhirat itu mempunyai tanda-tanda, yaitu:
1.      Ia mencari rezeki dunia dengan ilmu yang dimilikinya.
2.      Ia menyibukkan diri dengan ilmunya dengan tujuan mendapatkan kebahagian akhirat. Dengan demikian ia lebih mementingkan ilmu batin (tasawuf, akhlak, akidah) untuk menyiasati hatinya sendiri.
3.      Ia berpegang teguh dengan ilmunya untuk mengikuti orang yang memiliki ilmu syariat dalam segala ucapan tindakannya.
Tanda-tanda orang yang mencari ilmu bukan untuk tujuan duniawi ada lima, yaitu:
1.      Ucapannya sesuai dengan perbuatannya. Maka ia akan menjadi pelopor untuk menjalankan perintah-perintah agama dan meninggalkan larangan-larangannya.
2.      Ia berupaya mendapatkan ilmu secara optimal sesuai dengan kemampuannya, senang menjalankan ketaatan kepada Allah, dan menghindari ilmu yang lebih banyak menuntut perdebatan.
3.      Ia menghindari kemewahan dalam hal makanan, rumah tempat tinggal, perabot tumah tangga dan pakaian.
4.      Ia menahan diri dari kedekatan dengan penguasa kecuali untuk memberikan nasehat, mencegah kesewenang-wenangan atau menolongnya dalam mencapai ridha Allah Swt.
5.      Ia tidak segera memberikan fatwa, tetapi berhati-hati dan menyarankan kepada orang lain untuk bertanya kepada orang yang lebih ahli dalam berfatwa. Ia juga tidak melakukan ijtihad, kecuali ijtihat fardu ‘ain baginya. Tetapi ia mengatakan tidak tahu bila ijtihad itu sulit baginya.



Advertisement
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Aris Decoration | Galaxy Young | Ganesha Souvenir
Copyright © 2014. 77 Cabang Iman - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger